Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan

3 Cara Memastikan Ibu Hamil Dengan Tes Kehamilan

Ibu Hamil : Setelah anda mengetahui Tanda Tanda Kehamilan yang perlu anda lakukan selanjutnya adalah melakukan Tes Kehamilan. Ada 3 cara yang biasa dilakukan untuk memastikan bahwa anda benar-benar hamil, yaitu melalui Tes Urin, Tes Darah dan USG. Mari kita simak 3 Cara Memastikan Ibu Hamil Dengan Tes Kehamilan yang dikutip dari bidanku.com.

1. Tes Urin


Untuk melakukan tes ini ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, yaitu proses pengetesan itu sendiri, waktu pengetesannya, dan membaca hasil tesnya.Tes HCG ini adalah bentuk tes kehamilan dengan menguji keberadaan HCG ( Human Chorionic Gonadotrophin ). HCG merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta begitu embrio mulai menempel pada dinding rahim. Hormon sebagian dikeluarkan melalui air seni ibu yang sedang hamil. Alat ini sekarang banyak di jual bebas di pasaran dengan berbagai merk dan pengetesan pun bisa anda lakukan sendiri.

Yang pertama caranya dengan menampung sedikit saja air seni yang dikeluarkan pertama kali saat anda bangun tidur pagi, pada sebuah wadah yang sudah anda persiapkan. Alat test yang berbentuk semacam stick dicelupkan ke dalam air seni yang sudah ditampung selama 5-10 detik. Sebelum melakukan pengetesan ada baiknya anda menahan keinginan untun buang air kecil beberapa saat, supaya air seni yang dikeluarkan pekat dan mengandung banyak Hcg.

Kedua perhatikan juga waktu pengetesan, yaitu 7 hari setelah ovulasi. Kurang dari itu hasilnya akan tidak memuaskan. Produksi HCG merupakan reaksi terhadap tertanamnya bakal janin (blastokista) pada dinding rahim, berarti tertanamnya blastokista pada dinding rahim terjadi sebelum HCG diproduksi. Blastokista mulai tertanam pada dinding rahim sekitar 6-12 hari setelah ovulasi, yang paling banyak adalah pada hari ke 10. Sehingga waktu yang tepat untuk memastikan kehamilan adalah sekitar hari ke 7 setelah ovulasi. Kondisi ini seperti ini tidak selalu terjadi pada semua wanita. Ada wanita yang sebetulnya hamil, tetapi menunjukkan hasil test yang negatif. Salah satu penyebabnya adalah karena dia memiliki siklus menstruasi yang panjang.
Yang ketiga adalah membaca hasil test. Untuk itu anda bisa melihat langsung pada alat test tersebut biasanya alat test seperti ini memiliki dua jendela, satu untuk kontrol dan satu lagi untuk hasil. Jendela kontrol berfungsi memberitahukan kepada anda apakah tes yang dilakukan sudah benar atau belum. Sementara jendela hasil menunjukan apakah anda positif hamil atau negatif tidak hamil.
Semua alat tes yang dilakukan di rumah harus langsung di baca begitu selesai digunakan. Setelah itu alat itu harus langsung dibuang agar tidak terjadi kebingungan akibat perubahan tanda positif atau negatif akibat waktu.

2. Tes Darah


Sama dengan urin, tes darah juga fungsinya adalah untuk melihat keberadaan HCG hanya berbeda sarananya saja. Darah seorang perempuan yang diduga hamil sampai untuk di tes di laboratorium dengan metode tertentu. Tingkat keakuratannya sebetulnya hampir sama.

3. Tes Dengan USG

3 Cara Memastikan Ibu Hamil Dengan Tes Kehamilan

Kadang-kadang walaupun telah melakukan tes urine sendiri di rumah ada pasangan suami isteri yang masih belum yakin akan terjadinya kehamilan karena alasan-alasan tertentu. Untuk mereka bisa melakukan test dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG) yang biasanya di rumah sakit atau klinik-klink bersalin atau tempat praktek dokter. Ini akan lebih bisa meyakinkan kalau memang terjadi kehamilan karena anda bisa melihat gambaran embryo melalui layar alat USG.

Demikian 3 Cara Memastikan Ibu Hamil Dengan Tes Kehamilan yang dapat anda lakukan, untuk memastikan kehamilan anda. Jangan lupa kunjungi dokter spesialis anda terus berkonsultasi. Bagi yang ingin cepat punya momongan silahkan baca Tips Cepat Hamil Dari dr. Rosdiana Romli SpOG.

9 Cara Mengetahui Ciri Dan Tanda Kehamilan

Ibu Hamil adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi.


1. Mudah Lelah
Mudah lelah dan tak bersemangat merupakan salah satu tanda kehamilan. Peningkatan kadar hormon progesteron yang terjadi di awal kehamilan diduga menyebabkan rasa kantuk. Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja, namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu. Biasanya gejala kelelahan ini akan berakhir setelah usia kehamilan memasuki trimester dua.

2. Perubahan Payudara
Tanda awal kehamilan adalah payudara yang bengkak dan sensitif yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon, biasanya terjadi seminggu setelah haid terlambat. Rasa tidak nyaman akibat pembengkakan ini mirip dengan gejala yang biasa kita rasakan menjelang menstruasi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara. Selain itu terjadi  aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia.

3. Mual Dan Muntah
Gejala mual dan muntah yang umum dialami ibu hamil biasa disebut sebagai morning sickness. Gejala ini bisa muncul kapan saja, tidak hanya di pagi hari. Pada umumnya ibu hamil baru mengalaminya sebulan setelah terjadinya pembuahan, tetapi ada juga yang merasakannya lebih cepat. Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini. Pemicunya adalah peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon tersebut adalah HCG (Human chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan hormon ini juga terjadi pada saluran air kencing.

4. Munculnya Bercak Darah
Sekitar 11-12 hari setelah pembuahan, ada kalanya muncul bercak kemerahan di vagina. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi. Umumnya bercak berwarna merah atau agak merah jambu yang terlihat selama 1-2 hari. Pendarahan serupa juga bisa menjadi gejala adanya penyakit di saluran reproduksi. Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini,  akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.

5. Penciuman lebih sensitif
Pada trimester pertama, banyak ibu hamil yang merasa penciumannya lebih sensitif terhadap aroma tertentu. Ada yang mual mencium bau masakan tertentu atau wangi parfum. Belum diketahui alasan ilmiah gejala ini, tapi mungkin terjadi karena meningkatnya kadar estrogen secara drastis dalam sistem tubuh.

6. Sering Buang Air Kecil
Di bulan-bulan pertama kehamilan, ibu hamil akan lebih rajin bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil. Mengapa? Ini terjadi karena meningkatnya sirkulasi darah dan cairan dalam tubuh, juga tekanan pada saluran kemih akibat membesarnya uterus. Janin yang tumbuh di rahim menekan kandung kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah. Selain itu kandung kemih lebih cepat dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Peningkatan rasa buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan. Walaupun buang air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.

7. Pusing (Sakit Kepala) Dan Suhu Tubuh Naik
Bila pada awal kehamilan Anda mengukur suhu tubuh, Anda akan menyadari suhu tubuh Anda meningkat jadi lebih hangat. Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.

8. Sering Meludah
Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan memasuki trimester kedua

9. Susah Buang Air Besar
Susah buang air besar atau Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

9 Cara Mengetahui Ciri Dan Tanda Kehamilan diatas sifatnya personal atau pribadi dan tidak semua ibu mengalaminya. Apakah anda atau isteri anda mengalaminya???? Lihat juga Panduan Lengkap Untuk Ibu Hamil.